Rabu, 21 Desember 2016

Konversi Mainan Tahun 90an Ke Jaman Sekarang

Konversi Mainan Tahun 90an Ke Jaman Sekarang

Selamat sore untuk Agan dan Aganwati yang selalu ane sayangi. Agan-Aganwati yang baca thread ane ini dulu masa kecilnya kisaran tahun berapa Gan? Ane suka agak miris nih gan liat anak-anak jaman sekarang yang nggak ngerasain main kayak jaman ane dulu, tapi bukan berarti mainan jaman sekarang itu sepenuhnya nggak bagus ya Gan. Masa kecil ane itu tahun 90an, mungkin banyak Agan yang masa kecilnya juga tahun 90an. Mainan-mainan jaman ane kecil udah jarang banget ane temuin dimainin sama anak-anak di lingkungan sekitar. Perkembangan teknologi semakin mengubah banyak hal termasuk mainan anak-anak. Kira-kira apa aja sih Gan permainan jaman tahun 90an yang udah dikonversi ke mainan jaman sekarang? 
Quote:
Mobil-Mobilan vs Asphalt: AirborneKalau dulu anak-anak jaman ane kecil sih masih pada suka main mobil-mobilan. The real mobil-mobilan. Sedangkan jaman sekarang, daripada main mobil-mobilan yang ada bentuk fisiknya, anak jaman sekarang lebih seneng main game mobil-mobilan virtual misalnya salah satunya Asphalt: Airborne. Kalau pas jaman ane sih tamiya aja udah jadi mobil-mobilan paling bagus banget dibanding mobil-mobilan kayu atau plastik yang dulu masih banyak dimainin. Kira-kira anak jaman sekarang masih mau mainin nggak ya?
Quote:
Tamagotchi vs PouIni nih nggak cewek nggak cowok pasti pernah mainin tamagotchi. Mainan konsol yang lahir tahun 1996 ini asalnya dari Jepang, udah keliatan sih ya dari namanya tamagotchi yang artinya telur dan jam tangan. Mungkin itu maksudnya karena tamagotchi bentuknya mirip jam tangan yang mainannya dimulai dari telur. Kalau pas jaman ane kecil tuh kayaknya nggak gaul kalau belum punya tamagotchi. Tapi kalau anak kecil jaman sekarang sih maininnya Pou. Gamenya emang hampir mirip sih karena intinya cuma kasih makan, mandiin, ajak main peliharaan kita. Jadi kangen main tamagotchi, tapi sayang tamagotchi ane udah hilang entah ke mana Gan...
Quote:
Monopoli vs Let’s Get RichMonopoli sih game buat segala usia. Tua, muda, dewasa, anak-anak biasa mainin permainan ini. Kalau dimainin berempat, satu kali game ini bisa diselesaikan dalam waktu berjam-jam karena pemenang ditentukan hanya ketika semua lawan bangkrut. Tapi kebanyakan permainan game berakhir karena semua udah capek dan bosen gara-gara udah terlalu lama mainnya. Versi jaman sekarangnya monopoli sih ada Let’s Get Rich. Inti permainnanya juga sama misalnya beli kota, kalau kena bayar denda dan ada kartu kesempatan. Tapi karena Let’s Get Rich itu permainan teknologi modern jadi lebih banyak modifikasi yang canggih dan berbeda sama monopoli.

Quote:
Paper Doll a.k.a “Bepe-Bepean” vs Fashion StoryCewek yang kehidupan masa kecilnya kisaran tahun 90an pasti tau yang namanya paper doll alias bepe-bepean (atau istilah lain yang kadang emang suka beda-beda penyebutannya). Mainan ini kayaknya surganya cewek-cewek karena bisa berekspresi menuangkan bakat fashion yang dimiliki. Kalau sekarang sih adanya game Fashion Story atau Jojo Fashion Show yang lebih atraktif, ya namanya juga game komputer dan hp pastinya lebih hidup dan menarik ya.
Quote:
Petak Umpet vs Game Hidden Object100 cepat atau 10 lambat? Ini pilihan yang ada ketika anak-anak 90an main petak umpet. Ada juga kata-kata “atas, bawah, kiri, kanan, depan, belakang, HONG!” yang biasa disebut setelah si penjaga berhitung. Saat si penjaga berhitung maka yang lainnya harus ngumpet dan jangan sampe ketahuan, kalau ada yang berhasil HONG di tempat berjaga dia dikasih gelar pembela dan terbebas dari jaga. Sebenernya petak umpet kayaknya ngga ada penggantinya deh di era digital ini, tapi ada game yang juga cari mencari yaitu game hidden object. Petak umpet emang jauh banget sih sama hidden object, kemiripannya ada pada teknik analisis dan kejelian si pemain dalam mencari apa yang dicari.
Quote:
Masak-Masakan vs Cooking MamaMainan cewek yang paling hits adalah masak-masakan. Misalnya masak nasi, sayur atau apapun, tapi ya ala-ala anak kecil aja dan pasti nggak layak makan ya Gan. Salah satu konversi permainan masak-masakan ini adalah cooking mama. Tanpa perlu ribet cari alat, bahan dan kotor-kotoran anak-anak udah bisa merasakan memasak banyak makanan, dari yang paling gampang sampe yang paling susah dan tentunya makanan dari berbagai negara.
Quote:
Perang-Perangan vs Clash Of ClansKalau ini sih jadi permainan favorit cowok-cowok. Alat yang dipake jadi senjata dalam perang-perangan juga banyak, misalnya kayu atau bambu yang dibentuk seperti pistol, ketapel dan lainnya. Daripada capek bikin senjata dan akting perang, anak-anak jaman sekarang mendingan pegang hp, tidur di sofa sambil minum jus jeruk tapi udah bisa merasakan perang-perangan dengan mainin game Clash Of Clans. Itulah konversi dari permainan perang-perangan di era digital sekarang ini.

Itu dia Gan mainan jaman ane kecil dulu kalau diubah ke era digital sekarang yang udah canggih banget. Kalau Agan lebih suka main game yang mana?

Ini Dia Deretan Prestasi Internasional Surabaya Yang Bikin Makin Bangga

Ini Dia Deretan Prestasi Internasional Surabaya Yang Bikin Makin Bangga

Asrari Puadi

Ini Dia Deretan Prestasi Internasional Surabaya Yang Bikin Makin Bangga

Apa yang terbayang ketika anda mendengar kata "Surabaya"?. Kota terbesar kedua di Indonesia, Kota pahlawan, Kandang bonek?.

Ya, banyaknya julukan yang dimiliki kota Surabaya tak lepas dari banyaknya penghargaan yang di raih kota ini. Atas usaha yang dilakukan pemerintah kota bersama warganya, Surabaya telah tumbuh menjadi kota yang sejajar dengan kota-kota di dunia maju lainnya.

Puluhan bahkan mungkin sudah ratusan prestasi telah ditorehkan, baik di level regional, nasional hingga internasional. Dan pastinya prestasi tersebut membuat bangga banyak pihak terutama warga dan pemerintah kota Surabaya.

Berikut adalah beberapa prestasi surabaya di level internasional yang membawanya menjadi kota berkelas dunia.

1. Penghargaan internasional untuk kampung-kampung di Kota Surabaya.

Japan Housing Associations-IYSH Matsushita Award (1988), UNEP Award (1990), UNCED Local Government Honour Programme (1992), dan The World Habitat Award (1992).

2. Aga Khan Award for Architecture

Baca Juga


Diperoleh Kampung Donorejo-Donokerto, Surabaya yang mewakili Indonesia dalam buku Tipologi Permukiman Khas di Asia Pasifik oleh UNESCAP pada tahun 1984. Kemudian disusul Kampung Kebalen pada tahun 1986.

3. Penghargaan Citynet Kategori Kota Partisipasi Terbaik se-Asia Pasifik (2012)

Kota Surabaya mendapatkan penghargaan ini karena mampu mengajak "stakeholder" terlibat dalam pembangunan kota yang berkelanjutan.

Selain Surabaya, Yokohama menerima "City to City Award for Best Partner". Sedangkan Seoul Korsel mendapatkan "City to City for Tomorrow" dan Kota Mikita di Filipina menerima "City to City for Cooperation".

4. Asian Townscape Award (ATA) 2013 dari PBB

Salah satu taman di Kota Surabaya yakni Taman Bungkul meraih penghargaan Internasional dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) berupa "The 2013 Asian Townscape Sector Award" yang diserahkan di Jepang pada 26 November 2013.

Penghargaan tersebut juga mendapat dukungan dari empat organisasi dunia yakni UN Habitat Regional Office for Asia and The Pacific, Asia Habitat Sociaety, Asia Townscape Design Society dan Fukuoka Asia Urban Research Center.

Taman Bungkul menjadi satu-satunya taman di Indonesia yang meraih penghargaan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Taman ini dinilai layak mendapat penghargaan karena memiliki fungsi sosial, budaya, rekreasi, dan pendidikan. Selain itu taman Bungkul juga dilengkapi berbagai sarana pendukung, seperti jogging track, taman bermain anak, akses Internet nirkabel, amfiteater, dan arena skateboard.

5. Penghargaan Future Gov Award 2013 

Kota Surabaya terbukti mampu mengungguli kota-kota besar dan negara maju lainnya dengan menorehkan prestasi di tingkat Asia-Pasifik melalui ajang penghargaan Future Gov Awards 2013. 

Pemkot Surabaya meraih gelar di dua kategori yaitu, Data Center dan Data Inclusion. Kategori Data Center diraih melalui Media Center Pemerintah Kota Surabaya, sedangkan Data Inclusion melalui Broadband Learning Center (BLC).

6. Socrates Award (2014) kategori City of The Future

Socrates Award merupakan acara bergengsi yang diprakarsai oleh Europe Business Assembly (EBA). Ia adalah perusahaan independent di Inggris yang memberi perhatian pada pengembangan ekonomi, sosial dan budaya. Surabaya memenangkan kategori City of The Future atau kota masa depan. Penghargaan ini mengapresiasi manajemen Kota Surabaya yang mengalami banyak kemajuan.

Untuk melihat lebih detail mengenai apa saja penghargaan yang pernah diraih kota Surabaya dari prestasi kelas regional hingga internasional dapat anda lihat secara detail di websitem pemkot Surabaya.

7 Artis yang Menyulap Kertas Jadi Seni

7 Artis yang Menyulap Kertas Jadi Seni

Buat apa lagi kertas selain untuk digambar? Kalau pakai kaca mata konvensional, barang kali kertas hanya medium untuk digambar saja. Kalau mau kreatif sedikit, bisa dilipat-lipat atau ditekuk-tekuk hingga jadi origami. Kalau mau lebih kreatif lagi, lebih cutting edge, dan lebih mendobrak batas, ternyata bermodal kertas saja seseorang bisa membuat bermacam-macam karya seni. Bisa jadi kolase, jadi diorama, bisa juga jadi terkesan tiga dimensi. Yuk lihat bagaimana artis-artis di bawah ini berkreasi mengelaborasi kemungkinan-kemungkinan berkarya dengan medium kertas:

1. Morgana Wallace

Morgana Wallace adalah artis asal Victoria, Kanada. Karyanya semacam kolase yang tersusun dari berlapis-lapis kertas yang ditumpuk dan dilem, kemudian diwarnai dengan cat air dangauche sekehendak hatinya untuk memberi efek bayang dan pencahayaan yang lebih detail. Di laman thisiscollosal Morgana menjelaskan ia banyak menggunakan kertas linen Jepang dan kertas Canson dalam berkarya. Karya-karyanya bisa diintip di akun instagram @morganawallace.

(https://illusion.scene360.com/art/85302/ross-symons-origami/)

2. Elsa Mora

Elsa Mora adalah artis serba bisa yang gembar mencoba-coba banyak medium. Ia bisa melukis, menggambar dengan cat air, bikin karya dengan porselen, juga berkesenian menggunakan kertas. Beragam medium yang ia jajaki barangkali mencerminkan pandangannya tentang seni itu sendiri: berubah-ubah setiap waktu. Apa yang disampaikan hari ini, bisa berubah esok hari. Kertas, bagi Mora, adalah metafora dari apa yang ia sebut sebagai “transmutasi” alias proses perubahan dari bentuk satu ke bentuk-bentuk lainnya. Ia merasa kertas adalah medium yang tak berbatas, bisa diutak-atik dengan kemungkinan yang tak akan habis-habis. Kumpulan karyanya bisa dilihat di elsamora.net.

3. Mar Cerdá

Artis asal Spanyol ini paling gemar membuat diorama-diorama mini tentang apa saja. Sekali waktu ia bikin miniatur pintu hotel yang besarnya tak lebih dari tiga ruas jari kelingking orang dewasa. Di lain waktu ia bikin diorama ruang kerja, lengkap dengan kursi kerja dan tanaman dalam pot di sampingnya. Mar Cerdá banyak membuat ilustrasi untuk buku anak-anak. Ketelatenannya meladeni detail membuat karya-karyanya seolah hidup, dan membuat siapapun yang melihatnya seolah bisa masuk ke dunia mini yang ia bikin melalui karya-karyanya. Intip buah tangannya di laman marillustration.com atau akun instagram @marillustration.

4. Isobelle Ouzman

Ouzman tak sampai hati mencabik-cabik buku yang ia atau orang lain sayangi. Oleh sebab itu, untuk membuat karya-karyanya yang terbuat dari buku-buku tebal, ia hanya menggunakan buku yang ia temukan di rongsokan atau buku yang tak lagi diinginkan oleh pemiliknya. Daripada buku-buku itu terdampar tak berguna, Ouzman memakainya sebagai medium berkarya. Ia pahat lembar demi lembar menuruti ilustrasi yang ia buat sebelumnya. “Aku hanya ingin memberi mereka kehidupan baru untuk buku-buku itu,” kata Ouzman dalam situs pribadinya. Intip hasil karyanya di akun instagram @belleiso.

5. Diana Beltran Herrera

Oh lihat itu, artis Diana Beltran Herrera membuat karya kolase kertas yang terinspirasi dari perangki Republik Indonesia. Rupa-rupanya artis asal Kolombia ini pernah menggelar pameran tunggal di Jakarta setahun lalu, judulnya Official Mail. Ia membuat bermacam-macam bunga dan burung yang nyaris serupa aslinya, hanya saja terbuat dari kertas. Lihatlah bulu-bulu burung yang terbuat dari potongan-potongan kertas yang dibentuk dengan jeli dan teliti itu. Bahkan ia bisa membuat tiruan ekor ayam yang naik di pangkal dan gontai ke bawah di ujungnya, semuanya dibuat dari kertas. Seluruh karya Herrera bisa diintip di laman resmi dianabeltranherrera.com.

6. Irfan Hendrian

Seniman yang bermukim di Bandung ini sudah sejak awal bermain-main dengan medium kertas. Yang membuatnya istimewa sekaligus yang membedakan Irfan dari seniman lain adalah caranya mengolah kertas. Salah satu yang keunikannya menonjol adalah karya Back Then and Now(2014) yang dibuat dari ratusan lapis kertas, yang kemudian dipahat hingga membentuk seperti lembah-lembah di bebatuan gurun. Melihat perkembangan karyanya dari awal hingga kini, nampaknya ia masih akan terus bereksplorasi dan memberi banyak kejutan dengan membuat karya yang tak diduga-duga. Lihat karya-karyanya di www.regmart.net.

7. Rudy Atjeh

Pameran tunggal Welcome to the Jungle (2012) Rudy “Atjeh” Dharmawan di Kedai Kebun Forum, Yogyakarta empat tahun lalu adalah pameran yang monumental. Pada pameran itu Rudy memajang karya-karyanya yang ia buat dari kertas ukuran raksasa, yang dibolong-bolonginya mili demi mili dengan perhatian terhadap detail yang sangat mendalam. Dengan kertas yang lebarnya dua sampai tiga meter itu ia membuat harimau, elang, dan rupa-rupa binatang lainnya –sebuah metafora Rudy akan buasnya belantara yang harus dihadapi seorang anak rantau di kota orang. Dengan pencahayaan yang tepat, karya-karya Rudy memberi efek sublim yang membuat pengunjung tersesat dalam belantara detail yang ia hadirkan. Simak karyanya di rudyatjeh.blogspot.co.id.


Penulis: Ananda Badudu

Mencari Manta, Si Misterius di Raja Ampat

Mencari Manta, Si Misterius di Raja Ampat

Reporter: Rinaldy Sofwan Fakhrana, CNN Indonesia

Ikan pari manta bisa ditemukan di Raja Ampat. (HUBERT YANN/Thinkstock)

Raja Ampat, CNN Indonesia -- Nuansa biru kehijauan langsung menyergap ketika memasuki air laut di sekitar Arborek, Raja Ampat, Papua Barat. Perairan ini adalah rumah bagi pari manta, makhluk laut berbentuk bak kelelawar.

Ketika CNNIndonesia menjajal titik yang disebut Manta Sandy itu, Minggu(22/5), lautan justru terasa kosong. Tak banyak ikan yang lalu-lalang, hanya terlihat bentangan terumbu karang.

Terumbu karang memang tak kalah menarik untuk dilihat. Keindahan bawah laut Raja Ampat yang sudah mendunia tentunya menjadi jaminan. Namun, tetap saja, manta adalah bintang tamu utama di panggung ini.

Manta adalah sebutan untuk ikan pari besar yang berasal dari genus manta. Spesies terbesarnya bisa mencapai lebar 7 meter.

"Ini sedang bukan musimnya. Manta baru banyak sekitar November sampai Januari," kata Andrian, pemandu lokal asal Sorong sebelum terjun ke lautan. "Kita di sini 30 menit, kecuali ada manta, kita baru tinggal lebih lama."

Di waktu-waktu seperti ini, lanjut dia, sangat beruntung jika bisa bertemu dengan manta. Keberadaannya menjadi misteri bagi para diver dan snorkeler. 

"Kita tidak tahu dia ada atau tidak. Dua minggu lalu saya antar tamu, tidak bertemu sama sekali," ujar Andrian.

Walau begitu, rombongan media Australia yang mengunjungi Raja Ampat bersama Kementerian Pariwisata RI, pada kesempatan yang sama, tetap antusias mencari ikan itu.

Para snorkeler terus berenang hingga laut tampak semakin dalam. Hingga akhirnya, Andrian naik ke permukaan dan teriak, "Manta! Manta!"

Semua snorkeler langsung mengikuti arahannya dan melihat ke kedalaman.

Di bawah, tampak dua ekor manta berenang beriringan. Dari jauh saja terlihat bentangan 'sayap' keduanya tampak sangat lebar. Besar sekali. Sayang mereka hanya berenang di kedalaman dan tidak naik ke dekat permukaan.

Dengan jarak yang begitu jauh, sulit untuk melihat mereka dengan jelas. Ditambah dengan punggungnya yang berwarna hitam, kesan misterius semakin menyelimuti dua makhluk itu.

Tidak lama, mereka langsung menghilang di kedalaman laut. Namun, para snorkeler belum puas.

"Di sini! Di sini!" salah seorang jurnalis Negeri Kangguru berteriak. Para snorkeler pun bergerak ke titik yang dia tunjukkan.

Satu lagi manta terlihat berenang ke arah yang berkebalikan. Baru terlihat sekilas, dia juga menghilang. Walau hanya bisa melihat sosok misteriusnya, bertemu dengan tiga ekor manta di bulan Mei benar-benar adalah keberuntungan.