
Masa Kecil Menentukan Masa Depan
Masa Kecil Menentukan Masa Depan
Masa Kecil Menentukan Masa Depan. Pic: kaskus.id
"Hidup seseorang ditentukan oleh masa kecilnya." (Sigmund Freud)
Jika saat ini Anda termasuk orang yang bingung untuk membuat pilihan tentang masa depan, ada baiknya Anda melihat-lihat lagi ke belakang, saat Anda masih menjadi anak-anak. Jika Anda tak cukup mampu mengingat dengan baik, tanyakanlah kepada orang tua atau orang yang paling dekat dengan Anda sewaktu kecil, mungkin juga dapat membaca kembali buku harian Anda, atau benda-benda kenangan yang masih tersisa yang bisa jadi dapat membantu Anda mengingat masa kecil Anda.
Ini penting. Untuk membuat sebuah rumusan kesuksesan Anda di masa depan. Karena apa yang kita lakukan saat masih anak-anak lebih banyak bersumber dari kejujuran hati. Telitilah kembali apa kesukaan Anda sewaktu kecil, kebiasaan yang sering Anda lakukan, atau seperti apa orang-orang mengenang masa kecil Anda, juga hal-hal yang membuat Anda tertarik dan bersenang-senang dengannya.
Mungkin sewaktu kecil Anda penggila buku, suka menulis, maka kemungkinan besar Anda dapat maksimal meraih sukses dengan menjadi penulis. Atau Anda suka pidato, maka mungkin Anda akan menjadi penceramah hebat, orator ulung, atau pembicara publik. Dan seterusnya. Cobalah diteliti lebih seksama lagi.
Jika apa yang Anda dapat dari mengorek masa kecil tersebut ternyata tidak sesuai dengan pekerjaan Anda sekarang. Saran saya, segera tinggalkan. Fokuslah menuruti kesenangan masa kecil Anda? Mengapa? karena kemungkinan besar pekerjaan Anda sekarang itu bukan potensi Anda yang sebenarnya. Semakin bertambah usia kita semakin banyak dipengaruhi lingkungan, mungkin juga tuntutan ekonomi dan sebagainya, yang membuat kita terkadang membuat pilihan-pilihan hidup yang keliru. etapi mungkin Anda merasakan sesak di awalnya, dan menjadi kebiasaan pada akhirnya.
Kembalilah jujur untuk melakukan seperti yang Anda lakukan di masa kanak-kanak. Karena di masa kecil itu adalah kehidupan Anda yang sesungguhnya. Masa kecil adalah kehidupan Anda yang jernih, polos, dan apa adanya.
Sewaktu kecil saya dikenal gemar berpidato di hadapan banyak orang, saya juga suka menulis, mendeklamasikan puisi, membaca banyak buku, dan tidak suka jajan. Kini, saya mencoba untuk menekuni kegemaran masa kecil itu, menjadikannya sebuah hobi sekaligus pekerjaan yang menyenangkan dan menghasilkan uang.
Ketika sebagian orang bergembira dengan akhir pekan dan merasa tertekan saat hari senin kembali datang, Saya dapat menjalani hari-hari dengan penuh suka cita. Malah rasanya ingin tetap bekerja di manapun berada. Saya begitu menikmati bergelut di dunia literasi ini.
Hidup memang pilihan. Ada yang enggan untuk meninggalkan pekerjaannya saat ini dengan alasan gaji yang besar dan jika memilih kembali ke dunia masa kecilnya khawatir jatuh miskin. Ia merelakan sebagian besar harinya dalam tekanan dan ketaksukaan demi akhir pekan dan lebaran yang membahagiakan.
Saya hanya ingin menyampaikan satu hal: hidup ini terlalu indah untuk disia-siakan dalam kemurungan. Jika bisa berbahagia setiap hari, mengapa harus menunggu akhir pekan untuk merasakannya?