7 Artis yang Menyulap Kertas Jadi Seni
Buat apa lagi kertas selain untuk digambar? Kalau pakai kaca mata konvensional, barang kali kertas hanya medium untuk digambar saja. Kalau mau kreatif sedikit, bisa dilipat-lipat atau ditekuk-tekuk hingga jadi origami. Kalau mau lebih kreatif lagi, lebih cutting edge, dan lebih mendobrak batas, ternyata bermodal kertas saja seseorang bisa membuat bermacam-macam karya seni. Bisa jadi kolase, jadi diorama, bisa juga jadi terkesan tiga dimensi. Yuk lihat bagaimana artis-artis di bawah ini berkreasi mengelaborasi kemungkinan-kemungkinan berkarya dengan medium kertas:
1. Morgana Wallace
Morgana Wallace adalah artis asal Victoria, Kanada. Karyanya semacam kolase yang tersusun dari berlapis-lapis kertas yang ditumpuk dan dilem, kemudian diwarnai dengan cat air dangauche sekehendak hatinya untuk memberi efek bayang dan pencahayaan yang lebih detail. Di laman thisiscollosal Morgana menjelaskan ia banyak menggunakan kertas linen Jepang dan kertas Canson dalam berkarya. Karya-karyanya bisa diintip di akun instagram @morganawallace.
(https://illusion.scene360.com/art/85302/ross-symons-origami/)
2. Elsa Mora
Elsa Mora adalah artis serba bisa yang gembar mencoba-coba banyak medium. Ia bisa melukis, menggambar dengan cat air, bikin karya dengan porselen, juga berkesenian menggunakan kertas. Beragam medium yang ia jajaki barangkali mencerminkan pandangannya tentang seni itu sendiri: berubah-ubah setiap waktu. Apa yang disampaikan hari ini, bisa berubah esok hari. Kertas, bagi Mora, adalah metafora dari apa yang ia sebut sebagai “transmutasi” alias proses perubahan dari bentuk satu ke bentuk-bentuk lainnya. Ia merasa kertas adalah medium yang tak berbatas, bisa diutak-atik dengan kemungkinan yang tak akan habis-habis. Kumpulan karyanya bisa dilihat di elsamora.net.
3. Mar Cerdá
Artis asal Spanyol ini paling gemar membuat diorama-diorama mini tentang apa saja. Sekali waktu ia bikin miniatur pintu hotel yang besarnya tak lebih dari tiga ruas jari kelingking orang dewasa. Di lain waktu ia bikin diorama ruang kerja, lengkap dengan kursi kerja dan tanaman dalam pot di sampingnya. Mar Cerdá banyak membuat ilustrasi untuk buku anak-anak. Ketelatenannya meladeni detail membuat karya-karyanya seolah hidup, dan membuat siapapun yang melihatnya seolah bisa masuk ke dunia mini yang ia bikin melalui karya-karyanya. Intip buah tangannya di laman marillustration.com atau akun instagram @marillustration.
4. Isobelle Ouzman
Ouzman tak sampai hati mencabik-cabik buku yang ia atau orang lain sayangi. Oleh sebab itu, untuk membuat karya-karyanya yang terbuat dari buku-buku tebal, ia hanya menggunakan buku yang ia temukan di rongsokan atau buku yang tak lagi diinginkan oleh pemiliknya. Daripada buku-buku itu terdampar tak berguna, Ouzman memakainya sebagai medium berkarya. Ia pahat lembar demi lembar menuruti ilustrasi yang ia buat sebelumnya. “Aku hanya ingin memberi mereka kehidupan baru untuk buku-buku itu,” kata Ouzman dalam situs pribadinya. Intip hasil karyanya di akun instagram @belleiso.
5. Diana Beltran Herrera
Oh lihat itu, artis Diana Beltran Herrera membuat karya kolase kertas yang terinspirasi dari perangki Republik Indonesia. Rupa-rupanya artis asal Kolombia ini pernah menggelar pameran tunggal di Jakarta setahun lalu, judulnya Official Mail. Ia membuat bermacam-macam bunga dan burung yang nyaris serupa aslinya, hanya saja terbuat dari kertas. Lihatlah bulu-bulu burung yang terbuat dari potongan-potongan kertas yang dibentuk dengan jeli dan teliti itu. Bahkan ia bisa membuat tiruan ekor ayam yang naik di pangkal dan gontai ke bawah di ujungnya, semuanya dibuat dari kertas. Seluruh karya Herrera bisa diintip di laman resmi dianabeltranherrera.com.
6. Irfan Hendrian
Seniman yang bermukim di Bandung ini sudah sejak awal bermain-main dengan medium kertas. Yang membuatnya istimewa sekaligus yang membedakan Irfan dari seniman lain adalah caranya mengolah kertas. Salah satu yang keunikannya menonjol adalah karya Back Then and Now(2014) yang dibuat dari ratusan lapis kertas, yang kemudian dipahat hingga membentuk seperti lembah-lembah di bebatuan gurun. Melihat perkembangan karyanya dari awal hingga kini, nampaknya ia masih akan terus bereksplorasi dan memberi banyak kejutan dengan membuat karya yang tak diduga-duga. Lihat karya-karyanya di www.regmart.net.
7. Rudy Atjeh
Pameran tunggal Welcome to the Jungle (2012) Rudy “Atjeh” Dharmawan di Kedai Kebun Forum, Yogyakarta empat tahun lalu adalah pameran yang monumental. Pada pameran itu Rudy memajang karya-karyanya yang ia buat dari kertas ukuran raksasa, yang dibolong-bolonginya mili demi mili dengan perhatian terhadap detail yang sangat mendalam. Dengan kertas yang lebarnya dua sampai tiga meter itu ia membuat harimau, elang, dan rupa-rupa binatang lainnya –sebuah metafora Rudy akan buasnya belantara yang harus dihadapi seorang anak rantau di kota orang. Dengan pencahayaan yang tepat, karya-karya Rudy memberi efek sublim yang membuat pengunjung tersesat dalam belantara detail yang ia hadirkan. Simak karyanya di rudyatjeh.blogspot.co.id.
Penulis: Ananda Badudu
Tidak ada komentar:
Write komentar